kita tak perlu bertegur sapa,
hanya sedikit prasangka baik dalam dada,
bahwa kalian masih seperti dulu,
seperti saat kita bertemu pertama kali,
tidak ada dusta, tidak ada prasangka,
Seperti yang orang bijak bilang,
"Setiap orang terlahir baik"
atau yang dikata para ahli ilmu jiwa,
"Kita bagai tabula rasa, bening dan putih"
rasa itu pula yang perlu aku pelihara
Meski diantara kita ada yang kejam,
kejam tanpa maaf,
kejam tanpa sopan santun,
hingga aku bertanya
"Apa salahku?"
kemudian dia hanya diam,
terkunci dalam bibir senyum kecutnya.
Ku tahu tak perlu rasa galau ini ada,
dunia tak butuh orang kejam,
dan Tuhan sangat membenci orang zalim,
Ku tahu rasa galau ini tak perlu lewat,
karena semua telah usai membawa hasil yang memuaskan,
puja puji yang banyak dari orang lain,
Tetapi ada satu pikiran mengusik
UNTUK APA ADA PUJA-PUJI ITU JIKA DI DALAM KITA MASIH BELUM SANGAT-SANGAT BAIK.
nb:
hanya untuk pemimpin yang salah,
jangan sia-sia kan waktu untuk memperbaiki semua ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar