Home

Sabtu, 06 Juni 2009

Indonesia vs Malaysia = Irak vs Iran, Can be?




Hari ini pemberitaan di TV lagi marak-maraknya isu ketegangan antara Indonesia dan tetangga serumpun kita, Malaysia.
Pertama-tama, isu pecah waktu Manohara bin Pinot (pake bin soalnya pake nama bapaknya kan..heheheh) mengadu ke kedubes bahwa dirinya telah dilecehkan baik secara seksual maupun fisik oleh suaminya, Tengku umm..siapa, ya.
Domestic Violence adalah isu yg cukup menghebohkan tak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Apalagi pelakunya adalah seorang petinggi kerajaan Klantan di negeri serambi Malaysia itu.
Maka merebaklah isu ini menjadi sangat tenar dan jadi buah bibir dimana-mana. Orang-orang mulai mengutuk pihak-pihak yg diklaim bersalah, terutama mengutuk Malaysia.
Dari mulai mahasiswa, ibu-ibu, sampe supir angkot, umumnya mereka berkata,"Dasar Malaysia, udah rembut ambalat pake nyiksa-nyiksa cewek cakep lagi. Huuu",. Yup, everyone, ini ekspresi umum dari sikap lebay orang-orang. Untuk masalah yg cukup heboh terkadang orang sering melebay-lebaykan. Jadi, kita dalam menanggapinya sebaiknya jangan lebay juga.
Kenapa Malaysia sering berbuat begitu, ya?. Gimana, sih pendapat orang sana terhadap orang Indonesia?.
Terus tiba-tiba masalah Manohara jadi bertambah pelik ketika pihak Malaysia mulai mengintervensi ambalat. Kawasan terluar di Indonesia ini memiliki potensi minyak yg cukup besar (and we haven't know yet before!).
Sampe saat ini saya liat headline di koran dan sempet buka republika online, angkatan laut RI sudah siap untuk ancaman. Artinya, bakal ada perang (ah..jeng, jeng, armagedon!!).
Cukup lebaynya. Ehemm...ehem...Well itu baru perkiraan doang c.
Kalian pernah mikir gak c kasus Indonesia vs Malaysia ini mirip kasus Iran vs Irak dulu. Yah, gwe tiba-tiba berpikir kok ada kesamaan antara kasus yg kita alami ini sama kondisi hubungan irak-iran.
Negara-negara Islam, terutama yg bekas jajahan Inggris biasanya enggak punya hubungan gak harmonis. Entah kenapa. Masih inget kan perang antara Irak dan Iran. Yah, barangkali suatu saat kalo kasus antara Indonesia dan Malaysia bisa kayak gitu.
Pikirkan, kita adalah negara muslim terbesar and Malaysia does. Malaysia bekas jajahan Inggris walau Indonesia bukan. Kenapa para pemimpin tidak belajar dari hal ini, yah. Mereka malah membiarkan kedua negara yg terkenal dengan keramahan penduduknya ini berantem.
Kenapa tidak ada keharmonisan dalam hubungan antar negara muslim. Padahal sebagai muslim kita kan saudara. Aku jadi inget, waktu nonton di TV ada acara tentang Palestina terus ada pembicara dari pihak Palestina,"Tidak ada keharmonisan dalam hubungan negara muslim",. Ekspresi kekecewaan dari "cueknya" negara Arab dan muslim untuk membantu Palestina.
Ughh...there are something i've to note from this: jgn ulangi kesalahah Irak-Iran dan tumbuhkan persaudaran diantara sesama negara muslim.
Someday i want to see we asa brother in Iman standing together harmoniusly.
Amin.

gambar: media.goal.com. googleink.com

1 komentar:

  1. untuk masalah tapal batas NKRI-Malasiya,mari kita buka sejarahnya.setelah ditandatangani perjanjian padaTgl 11 Agustus 1966,maka usai sudah segala konfrontasi.jadi untuk masalah tapal batas saya rasa kita harus berani untuk mengatakan perang dengan alasan di muka dunia ini apabila setiap masalah sudah tak mampu lagi di selesaikan dengan otak maka,untuk apa di ciptakan jet-jet tempur,senjata M16,AK47 dan sederet senjatah canggih kalu bukan untuk keperluan perang.

    BalasHapus