Home

Selasa, 04 Agustus 2009

Me and My Sister

Aku dan kakakku. We are like two different pole. We are separated appart. Jika dibandingkan bumi, mungkin aku yang jadi belahan bumi timur sedangkan kakakku belahan baratnya.

Yah..untuk beberapa hal aku dan kakakku terlihat sangat berbeda. Terutama dalam hal belanja. Dari dulu kakkakku itu suka banget belanja sedangkan aku agak berpikir dua kali untuk menghabiskan uang.

Kakkakku suka barang mahal aku gak terlalu peduli merek. Baju-baju kakakku sampai dua lemari sedangkan aku gak penuh satu lemari.
Kalau diajak jalan-jalan ke mall, mba fitri selalu minta barang paling banyak. Tas, sepatu, baju, hampir semua mall dia beli. Sedangkan aku agak tega kalau bapak ibu harus ngeluarin uang banyak hanya demi baju atau sepatuku.

Aku masih oke dengan barang-barang bekas. HP bekas, tas bekas, dan lain-lain warisan kakakku. Warisan atau buangan ya.

Mungkin orang-orang mengira aku yang terlihat lebih baik. Seperti kata ibu yang memujiku. Tapi sebenarnya tidak.
Bagiku aku bukan anak yang totally good, baik perfect.
Gak, gak sama sekali. Aku gak mau jadi orang sombong dan riya hanya karena penilaian orang akan hal ini.

Barangkali aku justru gak baik karena sebenarnya aku ini pelit banget. Yah, untuk membelanjakan uang rasanya gak tegaaa banget. Tapi aku juga ingin punya barang yang kuinginkan itu. Terlihat kayak pesakitan emang.

Baru istilah Shopaholic yang ditemukan untuk menjelasakan kebiasan kakakku itu tapi belum ada yang bisa memberi istilah untuk kebiasaan pelitku ini juga kan.

Hmm..jadi sebenarnya tak ada yang salah dari kita berdua. Kita sama-sama membutuhkan pelajaran untuk melangkah pada kedewasaan. Tak ada yang lebih pintar antar aku dan kakakku, kami masih anak gadis lemah yang perlu perbaikan perilaku.
Aku pada kesombonganku dan mungkin ia pada kebiasaannya belanja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar