Home

Selasa, 04 Agustus 2009

Karena Berharap yang Terlalu Sempurna



Kadang aku merasa aku ini orang yang terlalu ambisius. Terlalu tinggi dalam menargetkan sesuatu akhirnya malah tidak tercapai.

Aku adalah orang yang terlalu memaksakan diri sendiri. Mungkin benar, sebenarnya aku belum mengenal diriku sendiri. Aku belum tahu bahwa kemampuanku tidak sebading dengan tujuan-tujuan yang hendak aku capai.

Nafsu ini berkata, wujudkan keinginanmu yang ini..ini..dan ini..
Tapi sebenarnya aku hanyalah anak yang tidak lebih dari orang lain. Hanya perasaan besar kepala saja yang membuatku merasa bisa menghasilkan yang lebih dari orang lain.

Angan-angan ini begitu panjang. Tak bisa kubendung. Jika aku, mau lebih melihat ke dalam diriku maka sebenarnya aku hanya akan melihat anak yang biasa saja, tak ada istimewanya dibanding orang lain. Prestasiku tidak bisa dibilang bersinar hanya perolehan nilai akademis yang bagus yang sampai saat ini aku pun tak tahu untuk apa aku bersusah payah belajar jika hanya untuk penghias rapor. Toh pada akhirnya tak jadi jaminan juga aku bakal jadi orang sukses, orang kaya.

Jiwamu hambar, tapi keras karena impian aneh yang terlalu tinggi. Aku hina, itu benar. Aku ibarat budak jika disejajarkan dengan teman-temanku dan orang-orang lain yang kukenal memiliki banyak prestasi. Tapi mengapa aku sombong. Ohh..it’s a trap. Tricky trap!.

Aku sering gagal ketika ingin membuat sesuatu. Aku sadar ternyata itu karena aku terlalu menginginkan hasil yang terlalu sempurna, tidak mengukur tingkat kemampuanku.

Arghhh...itu lah mengapa aku kurang produktif. Ditambah lagi aku suka menunda-nunda. Know what?. Kebiasan menunda-nunda itu lahir karena tingkat ke PD an seseorang terlalu tinggi. PD mungkin untuk memperhalus istilah sombong atau merasa prediksinya jitu.

Yah, orang yang menunda-nunda, seperti yang aku baca di buku, memiliki tingkat ke PD an yang terlalu tinggi. Ia merasa di hari lain pun ia masih bisa melakukan tugas ini itu yang harusnya ia kerjakan hari ini. And it so me...

Aku orang yang Task Oriented, Goal oriented, or anything else that same. Ia, aku jarang menghayati proses. Aku lebih suka kalau targetku tercapai. Tapi justru itu yang membuatku gagal!. Sebenarnya dalam hidup ini aku harus lebih bisa menghayati proses. Hidup bukan tentang tujuan, yang lebih nyata dari itu adalah adanya proses dari semua ini.

Oh..oh, aku harus camkan ini baik-baik dalam otakku sekarang. I MUST CHANGE!. Yeahh...really, reallu must. Aku harus jadi orang yang lebih santai, gak begitu ngoyo, dan lebih menghargai proses. Menikmati apa yang dapat aku raih. Sedih selama ini hanya angan-anganku saja yang panjang tapi kenyataan aku tidak bisa menghasilkan prestasi apa-apa. Yah..kuncinya satu,vi. KETAHUI KEMAMPUANMU SEBELUM MEWUJUDKAN MIMPIMU.

Hope..i can be more success and happier than now.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar